Chaiwat Prasert, seorang peternak ayam berpengalaman yang telah berkiprah selama lebih dari dua dekade, dikenal luas di kalangan pencinta sabung ayam. Dengan total lebih dari 50 ajang diikuti, track record-nya mencakup 30 kemenangan dan berbagai penghargaan di tingkat lokal serta nasional. Laksamana, ayam kebanggaannya, telah dilatih selama enam bulan sebelum memenangi turnamen ini.
Pada final, Laksamana bertanding melawan ayam unggulan lain, Si Hitam, milik peternak asal Chiang Mai, Niran Srisuk. Pertandingan berlangsung selama 15 menit yang mendebarkan, dengan kedua ayam menunjukkan teknik bertarung yang luar biasa. Momen kunci terjadi pada detik-detik terakhir, ketika Laksamana berhasil memukul Si Hitam dengan serangan mematikan yang membuat lawannya terjatuh.
Chaiwat Prasert, setelah pertandingan, menyatakan, “Saya sangat bangga dengan Laksamana. Latihan dan dedikasi yang kami lakukan membuahkan hasil. Ini adalah momen yang saya impikan selama bertahun-tahun.”
Total hadiah untuk pemenang dalam turnamen ini mencapai 1 juta baht, menjadikannya salah satu event sabung ayam dengan hadiah tertinggi di Thailand. Dalam statistik, Laksamana mencatatkan 5 kemenangan berturut-turut dalam turnamen kali ini, memperlihatkan performa yang sangat konsisten dan mumpuni.
“Bagi saya, kemenangan ini bukan hanya tentang hadiah, tetapi juga pengakuan atas hasil kerja keras. Setiap pelatihan dan strategi yang kami terapkan sangat berpengaruh terhadap performa di lapangan,” tambah Chaiwat, penuh rasa syukur.
Selama pertandingan final, suasana di stadion sangat tegang. Penonton bersorak sorai, memberikan semangat kepada kedua ayam yang bertarung. Kekuatan dan ketangkasan Laksamana tampak jelas saat dia mampu menghindari serangan-serangan cepat dari Si Hitam. Serangan-serangan balasan yang dilancarkan membuat penonton semakin bersemangat, terutama ketika Laksamana berhasil melancarkan beberapa tendangan tajam yang membuat lawan kesulitan untuk bangkit kembali.
Niran Srisuk pun memberikan komentar mengenai pertarungan tersebut: “Laksamana menunjukkan kemampuan yang luar biasa. Kami sudah mempersiapkan Si Hitam sebaik mungkin, namun besarnya pengalaman tim Chaiwat benar-benar berpengaruh.”
Keberhasilan Laksamana di Piala Raja Ayam Thailand 2024 menandakan era baru bagi peternak sabung ayam di Thailand, di mana penggemar semakin menghargai teknik pelatihan yang baik dan etika dalam bertanding. Dengan kemenangan ini, Chaiwat berencana untuk melanjutkan eksistensinya di dunia sabung ayam dan bersiap untuk turnamen-turnamen mendatang.
“Saya berharap dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pelatihan ayam dengan generasi muda. Sabung ayam bukan hanya sekadar pertarungan, tetapi juga seni dan strategi,” tutup Chaiwat dengan nada optimis.
Piala Raja Ayam Thailand 2024 membuktikan bahwa meski tradisi sabung ayam sudah ada sejak lama, inovasi dan strategi yang baik masih dapat menghadirkan kejutan dan peluang baru dalam dunia yang semakin kompetitif ini.